Sabtu, 20 November 2010

Terinspirasi menjadi Biografi

Awalnya hanya iseng-iseng saja membuat sebuah blog, isinyapun berupa info-info artikel yang telah saya baca di web orang ataupun pengetahuan baru. Ikut-ikut temen juga sich, karena nglyat temen-temen punya blog, bisa dilihat dari warnet, wah ditunjuk-tunjukin nee blog gua, blog elu mana?? waduh mo bilang gak punya blog tar dikira jadul juga. Yach jadi coba-coa juga buat blog, yang gak pernah n coba ngebuat. Pusing juga pake daftar-daftar segala, rancang tempalte, ada yang namanya dasbor. Kirain thu dasbor, dasbor apapaan lah. Setahu gua dasbor mah adanya di Mobil gitu yang di depan di jajaran setir supir. Yach, tapi coba-coba aja utak atik thu yang namanya blog,, lama-lama mengerti juga walaupun sedikit. he..he.... Akhirnya tercipta juga yang namanya blognya nuzira, he..he.... nyamar juga thu  pake nama nuzira. Sebenarnya mah nama aslinya bukan nuzira tetapi ..... he..he....

Mulai dech ngisi-ngisi blog dengan artikel-artikel yang gua rasa keren, mang sech sedikit keren, kayak contohnya aja ada "maksud dari gerakan sholat', 'sejarah air zam-zam', dll. Tetapi blog itu hanya bertahan paling saya buka sebulan sekali. setelah itu gak ada isinya. Hari ini, Sabtu 20 November 2010 gua pun temapat temen gue, namya keren sich mad beken. Soalnya beken orangnya lq dikampus, gua juga disitu numpang ngeprint, he..he... maklum gak punya print sendiri. Makasi ya mad beken. disitu lama-lama sesaat coba OL. Awalnya buka siakad, lyat IPK nya berapa yha.. ho..ho.. Gua mah buka Facebook ahhh....

Disitu biasanya gua mengganti poto profil gua lq berganti masa atau telah melewati sesuatu hal, misal Ngajuin judul Tugas Akhir gua posting poto profilnya ngajuin judul. Dengan gambar yang seolah-olah berfikir sambil membayangkan Tugas Akhir itu di bayangan kepala. Begitupun  seterusnya sampai seminar. Dan disitu mad beken melihat poto profil ue yang masih seminar" padahal kan sudah mo cetak TA. Mad beken menginginkan agar poto profil itu diganti dan mencoba photoshop di komputernya. Beliau bilang seprti ini "ganti ge pootonya, coba thu pke photoshop gua", akhirnya gua ganti thu poto profil di facebook dengan Cetak TA. gua juga bilang tar poto -poto itu gua kumpulin trus dijadiin satu dech, jadi kayak deretan kehidupanku. Mad beken menmbahkan disitu, bisa juga thu jadi biografi elo, jadi nanti kalau mo ngelamar kerja ada yang nama CV elo, suruh aja buka blog, unkap 'mad beken'. Sesaat terpikir dalam pikiran gue, iya juga, kenapa gak dari dulu blog gua gua isikan kegiatanku yang berarti buat diri saya pribadi. Mulai dari saat itu, saya kepingin memulai untuk menuliskannya di blog saya ini. Malam ini, 20 November 2010 langsung saya rubah blog saya dari tulisan sebelumnya dengan deretan kehidupan pribadi saya, terimaksih saudara mad beken atas inspirasinya yang sebentar lagi menjadi Achmad Manshur Y.A, A.Md.

My MOTTO

Satu kalimat itu adalah kalimat yang berarti bagi diri saya. Deretan kalimat tersebut saya dapat secara alami selama saya menjalani kehidupan. Awalnya tidak ada kalimat ini dalam hidup saya, karena seiring kejadian-kejadian dalam hidup ini, maka keluarlah kalimat ini. Kalimat ini sampai sekarang masih saya gunakan sebagai pengiring hidup saya. Dulunya semasa SD, SMP sampai saya SMK kalimat ini belum tercipta. Mungkin karena saat itu, masa-masa kecil saya belum terpikirkan akan kehidupan. Mungkin kita juga begitu, belum terpikirkan untuk kehidupan ini. Kita hanya menikmati kehidupan ini setiap hari, tanpa tahu sebenarnya apa saja yang telah kita lalui. Kita mungkin cukup senang dengan apa yang terjadi hari ini, tanpa memikirkan akan apa esok hari, mungkin begitu seterusnya sampai saya SMP. Masa-masa SMK, masa dimana mulai untuk memikirkan kehiduan ini, tetapi sayapun belum terpikirkan untuk kehidupan selanjutnya seperti apa. Masa inipun masih masa saya menjalani kehidupan biasa, pagi sekolah, siang pulang, sore kumpul ma temen-temen, bermain, malam belajar atau kalo libur kumpul-kumpul bareng teman-teman, besoknya sekolah lagi, seperti itu lagi.

Belum ada sesuatu yang baru, belum ada terpikirkan dalam benak saya untuk merencanakan sesuatu yang besar besok hari supaya bisa dijadikan pegangan di masa mendatang. Cukup disayangkan, selama sekolah saya tidak mengambil salah satu eskul ataupun organisasi. Karena saat itu yang terpikirkan, organisasi hanya sebagai penghambat pelajaran saja, banyak kata-kata yang terdengar dari luar yang menyebutkan bahwa organisasi hanya dapat menghambat ataupun memngurangi waktu belajar kita. Apa benar seperti itu?? Mungkin buat orang-orang yang belum pernah berorganisasi akan mengatakan 100% ia, tetapi bagi mereka yang telah terjun ke dunia organisasi?? Apakah jawab mereka.

Kembali lagi ke masa-masa tadi, akhirnya saya pun bisa menyelesaikan studi di SMK. Terpikirkan di benakku untuk bisa bekerja untuk bisa menumpulkan puing-puing dolar untuk kehidupan. Singkat saja, tetapi saya tidak bekerja dan akhirnya kuliah. Di masa kuliah inilah saya mengenal yang namanya organisasi. Awalnya pun saya tidak ikut organisasi tersebut, karena dari SD - SMK tidak pernah berorganiasi. Ada sedikit ketakutanku dalam mencoba terjun ke organisasi, tetapi saya ingin sekali mengikutinya untuk menambah teman lebih banyak lagi dan juga pada saat pertama PROPTI ada yang bilang kepada saya bahwa "untuk dapat ke dunia kerja salah sau yang dibutuhkan adalah link/koneksi dimana dalam hal ini bukan link dalam internet/website yagn bisa diklik, tetapi rekan/teman". Kata-kata tersebutlah yang membimbing saya untuk mencoba ikut berorganisasi, walaupun sebenarnya sudah terlambat, tetapi senir saya menyemangati untuk terus mengikutinya. Dari organiasi inilah banyak sekali hal-hal baru yang saya temui. Banyak sekali tantangan yang harus saya hadapi.

Tetapi karena dukungan teman-teman di organisasi, saya memberanikan diri untuk mencoba hal baru. Dari sinilah saya memberanikan diri untuk menghadapi segala tantangan kehidupan. Dan menurut saya, saya harus mencobanya terlebih dahulu, jangan berpikir tidak bisa dahulu. Sejak saat itulah segala tantangan yang ada sedikit demi sedikit coba saya beranikan untuk menghadapi. Yang penting menurut saya mencoba dahulu, berani hadapi dahulu, walaupun bagaimana hasilnya akhirnya, karena saya lebih menyukai prosesnya daripada hasilnya. Tanpa saya sadari, terciptalah sebuah kalimat "Lebih Baik Mencoba Gagal Daripada Gagal Mencoba", yang menjadi motto hidup saya sampai hari ini.