Kamis, 25 November 2010
Seminar Tugas Akhir (D3 SITUS) Unila
Walaupun pada kenyataannya gak berjalan seperti yang direncanakan. Yach tapi lumayanlah dibaca sedikit-sedikit walaupun gak memehami, namun menurut gue sudah cukup lah untuk berlanjut ke medan seminar, he..he.. Sejak jumat pagi perasaan deg-degan dalam hati semakin memanas, menunjukkan pertarungan di sore hari sudah semakin mendekat. Hanya tinggal hitungan jam, untuk bertempur di sore hari menunjukan hasil kreasi gue sendiri. Pagi itu sudah mulai melancarkan beberapa misi yang semalam telah dirancang, antaranya pembelian snack dosen dan peserta, nastak alias nasi kotak dosen dan ass serta para penjaga gedung, dan lupa buat teman-teman yang bayak membantu. Pagi itu dimulai sekitar pukul 9.00 ku pergi ke pasar Untung ditemani dengan ibunda tercinta. Di pasar ini saya membelikan snack peserta, seperti seminar teman yang lain sebelumnya. Ada gary chocolathos, Richesse, gari donut, pokoke ada tiga dus lah isinya snack semua buat para teman-teman D3 SITUS nanti yang hadir, terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah hadir. Setelah memberi snack itu, ibunda tercinta ke pasar sejenak untuk membeli sesuatu apalah namanya emak-emak. Menunggu lumayan kering sambil dech nelpon si udin penyok (dibaca Achmad Khaeruddin), nelpon dia tutt.tuttttttt.. gak diangkat angkat , kemana pula nie orang. Akhirnya coba nelpon lagi, akhirnya diangkat juga, ngobrol sama dia karena gue bingung mo ngasih dosen nastak aja apa sama snack juga.
Akhirnya disitu gua putusin dahlah gak sah pake snack, buat dosen cukup nastak aja alias nasi kotak. Tunggu nyokap beberapa lama, akhirnya nongol juga sambil membawa belanjaannya. Tapi disitu akupun masih dilanda kebingungan karena belum beli kresek alias kantong asoy atau namanya kerennya kantong pastik untuk wadah nasi kotak nanti. Karena nastak itu nantinya gak mungkin thu dosen mo mengan sambil seminar, pastinya kan mo dibawa pulang. Jadi kresek itu buat wadah membawa nastak tadi. Akhirnya Ibunda membelikannya, Kasian juga cie alnya gara-gara gue bingung jadi bolak-balik thu nyokap, "kenapa tadi gak sekalia", ungkap Nyokap. Hi..hi... Maaf yach mama jadi ngrepotin, coz bingung nie otanknya, kan ntar sore mau seminar. yach akhirnya dapet juga nastak yang gue pengena enam biji aja, nnahh malah dibeliinnya seplastik thu. Isinya berapa thu, pokoknya buanyak banged, muat thu untuk satu RT mah.. Yasudahlah dah terlanjur dibeli juga, sekalian untuk back up, ha..ha... kayak data komputer ja pake back up, mentang mentang kuliahnya Progran study komputer getoohh. Yach maksute mah sama, ya buat cadangan lah gitu lq sewaktu waktu butuh plastik guede kan dah ada. Setelah sudah mendapatkan persenjetaan yang cukup, akhirnya gue pulang untuk mempersiapkan amunisi selanjutnya. Sesampai di rumah guepun angsung mandi karena ternyata bentar lagi mo shalat jumat. Disitu gua berdoa, untuk memeohon supaya seminar gue nanti dimudahkan, amien ... Setelah selesai jumatan, bergegas pulang untuk makan, dah laper banget wetenge (dibaca: perutnya). Yach walaupun teman-teman bilang, hayo makan tak sedap tidur tak nyenyak karena mo seminar, tapi menurut gue tergantung diri masing masing aja mengontrol diri.
Buktinya gue tidur nyenyak makan ya jojong bae' sampe kuenyang. Tapi siang ini gak mo banyak banyak kayak biasanya takutnya nanti ngantuk, tus tidur malah kebablasan, jadi ya seterasanya kenyang jalah. Yang penting mengisi perut, menghasilkan tenaga dan mampu berkonsentrasi untuk menyajikan seminar yang membara, he..he.... kebarakan dunk. Setelah selesai makan, beristirahat sejenak untuk memberikan ruang dan waktu untuk organ perut mengolah makanan, supaya bekerja dengan baik. Setelah itu waktu menunjukan pukul 13.30 WIB, dimana saat itu gue dah gupek untuk menyiapkan seminar. Diawali dengan meng-SMS mas Rudi si penjaga gedung mipa T alias penjaga seminar beserta kuncinya untuk memastikan beliau ada dan ruang seminar telah disiapkan. Tak lama mas Rudi membalas dengan memberitahukan bahwa ruang seminar telah disiapkan, terima kasih mas Rudi. Tetapi Beliau tidak di kampus, malahan berada di rumah, ternyata dia sakit katanya. yasudah gua telpon aja sekalian untuk memastikan keadaannya. Setelah diangkat telpon dari gue, gue pun menanyakan kesehatannya, dan benar dia berkata bahwa dia sakit, yasudah yang pentin ruang semianr sudah dibuka dan gue bilang ke mas Rudi yowes tenang aja tar sore tak tunggu di kampus. Jam 4 mas rudi ke kampus, "ucapnya". Yach sebagai rasa terima kasihku untuk beliau saya siapkan lah nastak untuk Mas Rudi juga.Gue rasa ruang seminardah beres, lanjutkan ke mengusung barang-barang yang diperlukan ke kampus.
Ada aqua satu kotak dus, snack peserta, laptop, KTI TA, dll yang gue sendiri gak sanggup untuk membawanya sendirian. Udin penyok (dibaa : Achmad Kaeruddin) teman seangkatan dan seperjuangan di D3 MI 2007 gue beri kerepotan kepadanya untuk segera ke rumah agar bisa membantu membawakan beberapa amunisi untuk dibawa ke medan seminar, melalui sambungan telpon gue telpon dia yang ternyata sudah berada di kampus dan lagi mbadog (baca : makan) di kantin Kyai (MIPA), tetapi dia menyanggupi untuk segera ke rumah. ue tungguin beberapa menit gak ada kabarnya, yach namanya waktu semakin dekat. Kepanikan pun semakin menggumpal di kepala ditambah thu udin penyok tadi gak dateng-dateng, nelpon Ngalyas malah gak diangkat-angkat, bertambah panas saja kepala ini. Indra akhirnya yng kutelpon dan memberikan respon untuk segera ke rumah membantu. Tunggu tunggu beberapa saat akhirnya Iqbal Arif Chandra yang datang duluan, ternyata dia tadi bersama indra, tak lama dateng juga thu si udin penyok ma ngalyas disusul dengan kedatangan Indra. Hufh, ditunggu daritadi gak pada dateng, giliran dateng 1 orang dateng semua kalian ini, "kesalku." Tapi terimakasih gue kepada teman-temanku semua yang siang itu berjuang untuk ke rumah dan membantu diriku membawa amunisi-amunisi untuk seminar. Terima kasih teman-temanku,. Merekapun bergegas menanyakan mana-mana yang akan dibawa, tak lama amunisi-amunisi itupun mereka bawa ke kampus. Tak lama kemudian kami pun tiba di kampus tercinta FMIPA unila tepatnya di gedung MIPA Terpadu tempat kami bisanya berkuliah sehari-hari. Saya pun langsung mengajak mereka untuk langsung ke ruangan seminar. Di ruang seminar gue langsung menyiapkan ap saja yang diperukan, teman gue ada yang gue suruh untuk mengambilkan LCD dan saudara Udin penyok yang bersedia mengambilkannya untuk saya, Terima Kasih Din. Sementara itu saya dan ngalyas berada di Ruang seminar yang masih sepi. Sembari menunggu itu, gue pun masih terpikirkan untuk membelikan snack dosen apa tidak membeli atau tidak. Disitupun gue teringat kalau Lembar pengesahan yang gue cetak kemaren di Ardi Skripsi belum gue ambil, Akhirnya di ruang seminar itu ada ngalyas untuk menjaga barang-barang, dan saya pergi ke ardi untuk mengambil Lembar pengesahan tersebut. Dengan harapan agar setelah seminar Lembar itu dapat langsung ditanndatangan oleh Pembimbing 1, 2 dan ketua program Study D3 MI yang kebetulan merangkap sebagai Pembingbing 1 saya. Akhirnya saya berangkat ke Ardi masih dengan kebingungan apakah akan memberi dosen snack juga atau nasi kotak saja. Hidupkan motor dan berangkat menuju ardi skripsi dengan suasana panas-panasan karena siang itu sekitar pukul 14.00 wib.
Sampailah di Percertakan dan alhamdulilah thu lembar pengesahan dah jadi, gua bawalah ke kampus sambil melihat lihat di sepanjang jalan snack yagn pantas buat dosen. Dah sampai di museum lum ketemu juga, akhirnya gue muter balik aja, yach akhirnya ke Roman bakery aja di samping dealer Kawasaki. Terputuskanlah ternyata gue membelikan snack dosen malah sekalian beli minumannya ada nya N U Grean tea, yaudahlah sekalian aja. Hufh balik lagi ke kampus untuk bersiap siap, sampai di kampus belum beli nasi kotak dan di depan kampus Udin duduk di bawah di depan Masuk MIPA Terpadu, gue kasih duit ke dia untuk yagn kesekian kalinya gue minta tolong dengannya untuk membelikan Nasi Kotak untuk dosen pembimbing dan penjaga gedung, totalnya 6 nasi kotak. Gue pun segera ke atas kaena ruang seminar berada di Lantai 2, melalui lantai 1 dan mo naik tangga ternyata dari arah ke lorong ke ruang dosen di MIPA T terdapat berbapa teman-teman seangkatan D3 MI, gue ajaklah untuk ke atas ke ruang seminar untuk dapat menjadi peserta semiar gue. Tetapi mereka hanya mengiyakan tanpa langsung bergegas untuk menuju ke Lantai 2. Yahsudahlah gue pun ke atas ke ruang seminar dengan harapan nantinya akan banyak yang hadir dalam seminar gue ini. Di ruang seminar telah tersedia LCD dan sudah menyala dan Laptop yang gue bawapun sudah menyala dan telah terinstal wireless sierra. Sebelumnya gue memang meminta tolong kepada udin supaya membawa modemnya, karena gue pengen presentasi seminar gue bisa secara online bukannya localhost. Tetapi ternyata walaupun berhasil ternstall, tetapi entah kenapa kata udin gak mo connect thu modem, jadi yach terpaksa seminar gua laksanakan secara localhost saja. Tak lama jam serasa begitu cepat menunjukkan pukul 14.45, pertanda sebentar lagi seminarku akan dimulai. Tetapi para peserta seminar baru ada sekitar 5 orang, tak terasa sampailah pukul 15.00 jamnya seminar. Namun seminar ku belum bisa terlaksana karena peserta belum mencapai 10 orang. Entah pada kemana semua orang, padahal sudah ku jarkom melalui SMS se Angkatan 2007, dan juga sudah ku tandai & ku undang semua teman D3 MI melalui jejaring FACEBOOK. Namun entah kenapa pada pukul 15.00, mereka semua tidak bisa hadir tepat waktu. Akhirnya karena kurangnya peserta itupun, seminarku diundur setelah shalat ashar, kira-kira pukul 15.20 WIB. Alhamdulilah pada jam tersebut teman-temanku sudah hadir walaupun idak sampai 20 orang. Yach sudah cukuplah untuk persyaratan seminar. Tetapi masih kurang puas dalam hati, dan timbul pertanyaan, Kalian dimana yang sampai tidak sempat menghadiri seminarku, Kenapa ??
Dengan pesertaitupun seminarkupun akhirnya dimulai, bu Dra. wamiliana, P.h.D. selaku pembimbing 1 membuka acara seminarku. Dihadiri juga pebimbing 2 ku yakni bapak Ahmad Faisol, M.Sc. beserta teman-teman mahasiswa D3 MI, terimaksih atas kehadiran teman-teman semua. Kalian penyemangatku, tanpa kalian semua yang telah hadir, seminarku tidak akan dapat berjalan. 19 November 2010 Merupakan hari yang tak akan pernah kulupakan. Alhamdulilah seminar ku ini dapat berjalan dengan lancar.
Sabtu, 20 November 2010
Terinspirasi menjadi Biografi
Awalnya hanya iseng-iseng saja membuat sebuah blog, isinyapun berupa info-info artikel yang telah saya baca di web orang ataupun pengetahuan baru. Ikut-ikut temen juga sich, karena nglyat temen-temen punya blog, bisa dilihat dari warnet, wah ditunjuk-tunjukin nee blog gua, blog elu mana?? waduh mo bilang gak punya blog tar dikira jadul juga. Yach jadi coba-coa juga buat blog, yang gak pernah n coba ngebuat. Pusing juga pake daftar-daftar segala, rancang tempalte, ada yang namanya dasbor. Kirain thu dasbor, dasbor apapaan lah. Setahu gua dasbor mah adanya di Mobil gitu yang di depan di jajaran setir supir. Yach, tapi coba-coba aja utak atik thu yang namanya blog,, lama-lama mengerti juga walaupun sedikit. he..he.... Akhirnya tercipta juga yang namanya blognya nuzira, he..he.... nyamar juga thu pake nama nuzira. Sebenarnya mah nama aslinya bukan nuzira tetapi ..... he..he....
Mulai dech ngisi-ngisi blog dengan artikel-artikel yang gua rasa keren, mang sech sedikit keren, kayak contohnya aja ada "maksud dari gerakan sholat', 'sejarah air zam-zam', dll. Tetapi blog itu hanya bertahan paling saya buka sebulan sekali. setelah itu gak ada isinya. Hari ini, Sabtu 20 November 2010 gua pun temapat temen gue, namya keren sich mad beken. Soalnya beken orangnya lq dikampus, gua juga disitu numpang ngeprint, he..he... maklum gak punya print sendiri. Makasi ya mad beken. disitu lama-lama sesaat coba OL. Awalnya buka siakad, lyat IPK nya berapa yha.. ho..ho.. Gua mah buka Facebook ahhh....
Disitu biasanya gua mengganti poto profil gua lq berganti masa atau telah melewati sesuatu hal, misal Ngajuin judul Tugas Akhir gua posting poto profilnya ngajuin judul. Dengan gambar yang seolah-olah berfikir sambil membayangkan Tugas Akhir itu di bayangan kepala. Begitupun seterusnya sampai seminar. Dan disitu mad beken melihat poto profil ue yang masih seminar" padahal kan sudah mo cetak TA. Mad beken menginginkan agar poto profil itu diganti dan mencoba photoshop di komputernya. Beliau bilang seprti ini "ganti ge pootonya, coba thu pke photoshop gua", akhirnya gua ganti thu poto profil di facebook dengan Cetak TA. gua juga bilang tar poto -poto itu gua kumpulin trus dijadiin satu dech, jadi kayak deretan kehidupanku. Mad beken menmbahkan disitu, bisa juga thu jadi biografi elo, jadi nanti kalau mo ngelamar kerja ada yang nama CV elo, suruh aja buka blog, unkap 'mad beken'. Sesaat terpikir dalam pikiran gue, iya juga, kenapa gak dari dulu blog gua gua isikan kegiatanku yang berarti buat diri saya pribadi. Mulai dari saat itu, saya kepingin memulai untuk menuliskannya di blog saya ini. Malam ini, 20 November 2010 langsung saya rubah blog saya dari tulisan sebelumnya dengan deretan kehidupan pribadi saya, terimaksih saudara mad beken atas inspirasinya yang sebentar lagi menjadi Achmad Manshur Y.A, A.Md.
My MOTTO
Satu kalimat itu adalah kalimat yang berarti bagi diri saya. Deretan kalimat tersebut saya dapat secara alami selama saya menjalani kehidupan. Awalnya tidak ada kalimat ini dalam hidup saya, karena seiring kejadian-kejadian dalam hidup ini, maka keluarlah kalimat ini. Kalimat ini sampai sekarang masih saya gunakan sebagai pengiring hidup saya. Dulunya semasa SD, SMP sampai saya SMK kalimat ini belum tercipta. Mungkin karena saat itu, masa-masa kecil saya belum terpikirkan akan kehidupan. Mungkin kita juga begitu, belum terpikirkan untuk kehidupan ini. Kita hanya menikmati kehidupan ini setiap hari, tanpa tahu sebenarnya apa saja yang telah kita lalui. Kita mungkin cukup senang dengan apa yang terjadi hari ini, tanpa memikirkan akan apa esok hari, mungkin begitu seterusnya sampai saya SMP. Masa-masa SMK, masa dimana mulai untuk memikirkan kehiduan ini, tetapi sayapun belum terpikirkan untuk kehidupan selanjutnya seperti apa. Masa inipun masih masa saya menjalani kehidupan biasa, pagi sekolah, siang pulang, sore kumpul ma temen-temen, bermain, malam belajar atau kalo libur kumpul-kumpul bareng teman-teman, besoknya sekolah lagi, seperti itu lagi.
Belum ada sesuatu yang baru, belum ada terpikirkan dalam benak saya untuk merencanakan sesuatu yang besar besok hari supaya bisa dijadikan pegangan di masa mendatang. Cukup disayangkan, selama sekolah saya tidak mengambil salah satu eskul ataupun organisasi. Karena saat itu yang terpikirkan, organisasi hanya sebagai penghambat pelajaran saja, banyak kata-kata yang terdengar dari luar yang menyebutkan bahwa organisasi hanya dapat menghambat ataupun memngurangi waktu belajar kita. Apa benar seperti itu?? Mungkin buat orang-orang yang belum pernah berorganisasi akan mengatakan 100% ia, tetapi bagi mereka yang telah terjun ke dunia organisasi?? Apakah jawab mereka.
Kembali lagi ke masa-masa tadi, akhirnya saya pun bisa menyelesaikan studi di SMK. Terpikirkan di benakku untuk bisa bekerja untuk bisa menumpulkan puing-puing dolar untuk kehidupan. Singkat saja, tetapi saya tidak bekerja dan akhirnya kuliah. Di masa kuliah inilah saya mengenal yang namanya organisasi. Awalnya pun saya tidak ikut organisasi tersebut, karena dari SD - SMK tidak pernah berorganiasi. Ada sedikit ketakutanku dalam mencoba terjun ke organisasi, tetapi saya ingin sekali mengikutinya untuk menambah teman lebih banyak lagi dan juga pada saat pertama PROPTI ada yang bilang kepada saya bahwa "untuk dapat ke dunia kerja salah sau yang dibutuhkan adalah link/koneksi dimana dalam hal ini bukan link dalam internet/website yagn bisa diklik, tetapi rekan/teman". Kata-kata tersebutlah yang membimbing saya untuk mencoba ikut berorganisasi, walaupun sebenarnya sudah terlambat, tetapi senir saya menyemangati untuk terus mengikutinya. Dari organiasi inilah banyak sekali hal-hal baru yang saya temui. Banyak sekali tantangan yang harus saya hadapi.
Tetapi karena dukungan teman-teman di organisasi, saya memberanikan diri untuk mencoba hal baru. Dari sinilah saya memberanikan diri untuk menghadapi segala tantangan kehidupan. Dan menurut saya, saya harus mencobanya terlebih dahulu, jangan berpikir tidak bisa dahulu. Sejak saat itulah segala tantangan yang ada sedikit demi sedikit coba saya beranikan untuk menghadapi. Yang penting menurut saya mencoba dahulu, berani hadapi dahulu, walaupun bagaimana hasilnya akhirnya, karena saya lebih menyukai prosesnya daripada hasilnya. Tanpa saya sadari, terciptalah sebuah kalimat "Lebih Baik Mencoba Gagal Daripada Gagal Mencoba", yang menjadi motto hidup saya sampai hari ini.